Postingan kali ini akan mencoba membahas sedikit mengenai pentingnya penjelasan ataupun penegasan dalam sebuah soal matematika. Apakah yang dimaksud dengan penegasan tersebut? Silakan simak tulisan berikut ini.
Sekilas memang tak ada yang aneh ketika menjawab pertanyaan nomor 29 soal Ujian Akhir Semester ganjil SMP Kelas VIII Kota Semarang tahun 2009. Materi pada soal tersebut adalah tentang sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV). Soalnya kurang lebih seperti ini:
Hilda membeli 2 pensil dan 5 buku tulis seharga Rp 15.000,00. Sedangkan Herman membeli 3 pensil dan 2 buku tulis seharga Rp 11.500,00. Mereka membeli pensil dan buku tulis dengan merk yang sama. Model matematika dari dua pernyataan tersebut adalah…
a.
b.
c.
d.
Menurut saya (tadinya) langsung saja jawab pilihan a, yaitu dan . Terus di mana letak keanehannya? Mari kita lihat lagi. Untuk menyelesaikan soal SPLDV seperti itu, langkah pertama adalah kita harus memisalkannya. Misalkan harga pensil adalah dan harga buku kita misalkan dengan , maka model matematika dari Hilda membeli 2 pensil dan 5 buku tulis seharga Rp 15.000,00 adalah , sedangkan Herman membeli 3 pensil dan 2 buku tulis seharga Rp 11.500,00 model matematikanya adalah (Jawaban A).
Sekarang kita misalkan harga pensil adalah , sedangkan harga buku tulis dimisalkan dengan . Dengan permisalan seperti itu maka dari pernyataan Hilda membeli 2 pensil dan 5 buku tulis seharga Rp 15.000,00 model matematikanya adalah . Kemudian model matematika dari pernyataan Herman membeli 3 pensil dan 2 buku tulis seharga Rp 11.500,00 adalah (Jawaban C).
Pada soal tersebut ternyata tidak ada keterangan harga pensil dimisalkan sebagai atau , begitu juga dengan harga buku tulis. Karena itu merupakan soal pilihan ganda, jadi yang mana jawaban yang benar? Silakan pembaca menentukan sendiri jawabannya 🙂
Alangkah jauh lebih baik lagi kalau soal tersebut dilengkapi dengan permisalan sehingga tidak menimbulkan ambigu. Kurang lebih seperti itulah pentingnya sebuah penegasan dalam soal matematika. Penegasan seperti itu walaupun sederhana tapi sangat besar maknanya. Terimakasih.
Aduh yang mana ya…?
ayo dipilih dipilih dipilihhh……
kayak lagi jualan aja 😀
Iya ya…. koq jadi bingung sendiri ya?
padahal kalo dikasih ke anak soal itu mereka tdk bingung.
Mereka tidak bingung karena selalu menganggap permisalan yang pertama itu, tanpa menganalisanya lagi.
padahal kalo dianalisa lebih lanjut ada 2 jawaban yang benar.
mnrutku jwbn.a A om
Secara kasat mata memang jawabannya yang A, tapi jawaban C juga tidak salah. Seharusnya ditegaskan lagi permisalannya dalam soal 🙂
Maaf, saya ikut membacanya.
Benar, Mas Sholihin. Semoga soal-soal seperti itu semakin berkurang, terlebih untuk soal-soal yang bersifat nasional.
Tidak apa-apa pak, mudah-mudahan saja tidak ditemui lagi soal seperti itu. Untuk skala UN saja kadang masih ada kesalahan, padahal sudah melalui berbagai tahap.
lebih baik tambahkan penjelasan penjelasan yang mudah di pahami?
kayaknya jawabannya kalo nggak a ya c tapi jadi bingung nih
Memang mungkin maksud jawaban dari pembuat soal adalah pilihan A, tetapi karena tidak ada keterangan permisalannya maka jawaban C juga benar.
Jika menemukan soal yang mirip seperti itu, biasanya akan lebih banyak yang memilih jawaban yang pertama benar, yaitu jawaban A.