Pengurangan dengan Penambahan

Pernahkah kalian memperhatikan pedagang yang sedang bertransaksi dengan pembelinya? Baik itu di pasar, warung, maupun lapak-lapak dagangan lainnya. Kadang kita dibuat tercengang dengan kemampuan pedagang dalam menghitung total harga maupun kembalian yang harus dibayar. Biasanya tanpa bantuan alat hitung [kalkulator] mereka dengan fasih dan cepat dapat menghitung perkalian dan penjumlahan,  maupun pengurangan. Apa rahasianya?

Pengurangan dengan penambahan
Transaksi Uang Kembalian

Kalau pengin tau rahasianya, ya coba tanyakan sendiri dengan pedagangnya heheheh :D. Dengan kebiasaan dan pekerjaan mereka sehari-hari yang seperti itu, maka otomatis kecepatan mereka dalam menghitung uang kembalian pun meningkat. Siswapun kalau sering berlatih mengerjakan soal, maka akan lebih cepat menyelesaikan suatu soal daripada siswa yang jarang berlatih mengerjakan soal. Kalau berbicara tentang menghitung uang seperti itu ya memang itulah ‘kemampuan unik’  yang harus dimiliki setiap pedagang [dan pembeli tentunya agar tidak ditipu oleh pedagang].

Yang ingin sedikit saya bahas di sini adalah mengenai pengurangan dengan penjumlahan. Lho apa itu? Mungkin pembaca sekalian sering menjumpai hal ini, ketika kita membeli sesuatu misal harganya Rp 23.300,00 sedangkan uang kita Rp 50.000,00 tidak sedikit pedagang yang memberikan uang kembalian dengan cara menambahkan Rp 23.300,00 dengan sejumlah uang [misal tujuhratus rupiah, ribuan, kemudian sepuluhribuan, begitu seterusnya] sehingga jumlahnya mencapai Rp 50.000,00. Pernah menjumpai seperti itu? Kalau kita biasanya [termasuk saya] menghitung uang kembalian tersebut dengan cara mengurangkan Rp 50.000,00 dengan Rp 23.300,00 sehingga didapat Rp 26.700,00. Lalu apakah yang dilakukan pedangan tersebut salah? Tentu saja tidak, karena pada dasarnya pengurangan adalah menjumlahkan dengan negatif. Banyak hal-hal menarik lain yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal perkalian pun pedagang sangat menguasai, misal membeli beberapa barang dengan harga sekian, ditambah barang lain seharga sekian, dan sebagainya.

Hal yang dilakukan pedagang tersebut juga dilakukan dengan cepat walaupun tanpa bantuan alat hitung [kalkulator]. Apakah kita mau kalah dengan pedagang-pedagang tersebut gara-gara kita sering menggunakan kalkulator? Ya boleh saja menggunakan kalkulator, karena kalkulator merupakan mesin yang sengaja dibuat untuk membantu manusia dalam hal menghitung. Tapi mari kita perlahan mengurangi penggunaan kalkulator agar kita tidak tergantung dengan mesin itu, karena manusia sudah diciptakan dengan kemampuan otak yang luar biasa. Banyak cara maupun tips trik-trik perhitungan perkalian cepat yang dapat kita gunakan, tanpa menggunakan kalkulator. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *